Senin, 03 Oktober 2016

Pilot Sinetron Air


Kompas kemaren merilis berita tentang 500 pilot yang menganggur, sebuah ke-ironis-an yang mencabik-cabik nurani (biar dramatis) di tengah informasi sesat tentang kurangnya tenaga pilot satu dekade terakhir ini. Lho ko informasi sesat? Menurut mantan KSAU Chappy Hakim, informasi kebutuhan pilot kudu diliat dari jumlah pesawat yang ada di sebuah maskapai penerbangan plus jumlah pilot senior yang pensiun tiap taunnya, belum lagi komposisi jam terbang dan waktu istirahat, semua kudu di itung.
Jangan sampe mentang-mentang maskapai penerbangan menambah jumlah pesawat lantas informasi kekurangan pilot langsung merebak.

Padahal, 500 pilot yg menganggur itu kudunya kerja, kalo aja posisi itu gak diisi ame pilot-pilot asing yang pengen 'magang' di sini--meski untuk itu mereka kudu merogoh kocek gak kurang dari 30 ribu dollar AS.

Kalo saya boleh saran ame para pilot yang belum bisa terbang, ikutilah jejak senior kalian, Tengku Firmansyah. Modal tampang keren dengan postur tinggi ideal dan kecerdasan yang lumayan, sangat mudah bagi kalian untuk terbang dengan pesawat paling populer di negeri ini, SINETRON air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar